Menemukan Bali di Jantung Surabaya
Siapa bilang kamu harus terbang jauh ke Bali untuk merasakan nuansa pura yang tenang dan sakral? Di tengah sibuknya Kota Surabaya, berdiri megah sebuah tempat ibadah umat Hindu yang bukan hanya menjadi pusat spiritual, tapi juga destinasi wisata religi yang memesona — Pura Agung Jagat Karana Surabaya.
Pura ini bukan hanya simbol keberadaan umat Hindu di Surabaya, melainkan juga lambang kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Masyarakat mengenal tempat ini sebagai salah satu pura terbesar di Pulau Jawa bagian timur, yang menyuguhkan pengalaman wisata religi yang damai, penuh makna, dan kaya akan nilai budaya.
Sejarah Berdirinya Pura Agung Jagat Karana
Komunitas Hindu Bali yang merantau ke Surabaya membangun Pura Agung Jagat Karana pada tahun 1968. Nama “Jagat Karana” sendiri memiliki arti “penyebab dunia”, yang secara filosofis mengandung makna bahwa segala yang ada di dunia ini memiliki sebab dan tujuan.
Pada awalnya, pura ini dibangun sederhana sebagai tempat ibadah komunitas kecil. Namun seiring waktu, umat Hindu di Surabaya berkembang, begitu pula dengan kompleks pura ini yang kini memiliki bangunan-bangunan utama seperti Padmasana, Bale Agung, hingga pelinggih-pelinggih untuk Dewa-Dewi Hindu lainnya.
Pemerintah meresmikan Pura Agung Jagat Karana secara nasional sebagai tempat ibadah umat Hindu dan memberikan banyak dukungan untuk pengembangannya. Kini, wisatawan yang ingin merasakan atmosfer Bali tanpa meninggalkan Jawa Timur menjadikan pura ini sebagai salah satu destinasi wisata spiritual favorit.
Arsitektur Pura yang Khas Bali
Begitu memasuki area pura, kamu akan langsung merasa seolah-olah berada di Pulau Dewata. Gerbang candi bentar yang menjulang, patung-patung khas Hindu, serta aroma dupa dan wangi bunga yang menyambut di udara, semuanya menggambarkan atmosfer khas Bali yang sangat kental.
Setiap sudut pura ini memiliki nilai filosofis tinggi. Beberapa bagian penting dari arsitektur pura yang bisa kamu temukan :
- Candi Bentar : Gerbang utama khas Bali yang terdiri dari dua sisi simetris.
- Padmasana : Tempat tertinggi dan tersuci dalam pura, tempat persembahan kepada Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).
- Bale Pesandekan : Tempat umat Hindu duduk atau bersemedi.
- Bale Gong dan Bale Gede : Tempat pertunjukan gamelan Bali saat hari besar keagamaan.
Material batu andesit yang digunakan serta ukiran-ukiran halus yang menghiasi dinding menambah kesan sakral dan estetis. Di malam hari, lampu-lampu berwarna kekuningan memperkuat suasana spiritual yang menenangkan jiwa.
Kegiatan Spiritual dan Upacara Adat
Pura Agung Jagat Karana tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah rutin, tetapi juga menyelenggarakan berbagai upacara adat Hindu Bali yang bisa kamu saksikan secara langsung. Umat Hindu menghias pura dengan janur dan bunga warna-warni saat merayakan Hari Raya Galungan dan Kuningan, sehingga menciptakan suasana yang meriah namun tetap khidmat.
Beberapa upacara yang biasa mereka laksanakan di pura ini antara lain:
-
Melasti: Umat Hindu melaksanakan upacara pembersihan diri dan alam semesta menjelang Hari Raya Nyepi.
-
Ngaben (dalam versi miniatur simbolik): Mereka menggelar upacara pembakaran jenazah sebagai bagian dari siklus reinkarnasi.
-
Odalan: Mereka merayakan hari ulang tahun pura setiap 210 hari berdasarkan kalender Bali.
Pihak pura memperbolehkan pengunjung untuk menyaksikan prosesi ini selama mereka mengikuti aturan dan mengenakan pakaian yang sopan. Banyak wisatawan asing dan domestik pun tertarik untuk merasakan langsung kekhidmatan ritual keagamaan Hindu yang mereka adakan di sini.
Etika dan Tips Berkunjung ke Pura
Pura memang terbuka untuk umum, tetapi kamu tetap harus menghormati kesakralan tempat ini. Yuk, ikuti beberapa tips dan etika berikut saat berkunjung:
-
Kenakan Pakaian Sopan
Kamu perlu memakai pakaian yang tertutup. Hindari celana pendek atau baju tanpa lengan. Lebih baik lagi, kamu bisa meminjam kain dan selendang dari petugas pura. -
Jaga Suara Tetap Tenang
Saat berada di area pura, pastikan kamu tidak bersuara keras, apalagi saat ada kegiatan ibadah atau persembahyangan berlangsung. -
Hindari Menyentuh Persembahan
Jangan sekali-kali kamu menyentuh atau memindahkan sesajen yang biasanya diletakkan di pelinggih atau di jalan masuk pura. -
Hormati Aturan Khusus Perempuan
Jika kamu sedang menstruasi, sebaiknya kamu tidak memasuki area pura, karena dalam tradisi Hindu, kondisi itu dianggap tidak suci. -
Ambil Foto dengan Etika
Kamu boleh mengambil foto selama tidak mengganggu jalannya ibadah. Tapi ingat, hindari selfie berlebihan di depan patung dewa atau tempat suci lainnya.
Lokasi dan Akses Menuju Pura
Alamat : Jl. Ikan Lumba-Lumba No.1, Perak Bar., Kec. Krembangan, Surabaya, Jawa Timur 60177
Google map : https://maps.app.goo.gl/UD2Cr3DbhqmhKRhZ6
Pura Agung Jagat Karana terletak di Jl. Ikan Lumba-lumba No. 1, Perak Barat, Surabaya. Lokasinya sangat strategis dan mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Bagi kamu yang datang dari luar kota menggunakan kereta, pura ini hanya berjarak sekitar 15-20 menit dari Stasiun Pasar Turi. Jika naik transportasi online, cukup masukkan nama pura di aplikasi dan kamu akan langsung diarahkan ke gerbang utama.
Di sekeliling pura juga terdapat warung makan dan tempat parkir yang cukup luas. Jadi tak perlu khawatir tentang fasilitas pendukung.
Harga Tiket Masuk Pura Agung Jagat Karana
Berikut ini adalah tabel informasi harga tiket masuk dan biaya lain-lain yang perlu kamu ketahui :
Jenis Tiket / Fasilitas | Harga (Rp) |
Tiket Masuk Umum | Gratis (Donasi Sukarela) |
Sewa Kain dan Selendang | Rp. 10.000 – Rp. 15.000 |
Parkir Motor | Rp. 2.000 |
Parkir Mobil | Rp. 5.000 |
Pemandu Wisata (Opsional) | Rp. 50.000 – Rp. 100.000 |
Pura ini tidak memungut biaya tiket resmi, tapi pengunjung dianjurkan memberikan donasi sukarela untuk membantu operasional dan perawatan pura.
Pengalaman Pribadi : Sebuah Perjalanan Spiritual
Bayangkan kamu datang ke Pura Agung Jagat Karana di sore hari. Matahari mulai meredup, sinarnya menyinari dinding batu pura yang gelap dan penuh ukiran. Aroma dupa mulai mengisi udara, berpadu dengan suara lembut gamelan Bali yang diputar dari speaker kecil.
Kamu melangkah pelan menuju area utama, menyusuri jalanan kecil yang diapit tanaman hias. Di depan Padmasana, beberapa orang duduk bersila dalam diam. Di sisi lain, sesajen tersusun rapi dengan bunga warna-warni dan kue tradisional.
Tak perlu menjadi penganut Hindu untuk bisa menikmati atmosfer penuh kedamaian ini. Pura ini menerima siapa saja, selama kamu datang dengan niat baik dan hati terbuka. Bahkan banyak yang mengaku pulang dari pura ini dengan perasaan lebih tenang, seolah sudah “diisi ulang” secara spiritual.
Wisata Sekitar Pura
Setelah puas menjelajahi Pura Agung Jagat Karana, kamu bisa mengunjungi beberapa tempat menarik lainnya yang dekat dari pura, seperti:
- Taman Hiburan Pantai Kenjeran
Hanya sekitar 10-15 menit berkendara. Tempat ini cocok untuk bersantai sambil melihat laut dan kulineran seafood. - Surabaya North Quay
Tempat kece buat nongkrong sambil lihat kapal pesiar yang sedang bersandar. - Museum House of Sampoerna
Salah satu museum legendaris di Surabaya dengan koleksi sejarah rokok kretek Indonesia.
Cocok untuk Siapa?
Pura Agung Jagat Karana sangat cocok untuk :
- Wisatawan yang ingin mencari ketenangan spiritual.
- Pecinta budaya dan arsitektur Bali.
- Pelajar yang ingin belajar tentang agama Hindu.
- Fotografer yang mencari objek unik dan eksotis.
- Keluarga yang ingin mengenalkan toleransi beragama kepada anak-anak.
Pengunjung Bisa Melakukan Berbagai Kegiatan Seru
1. Meditasi Ringan
Pertama-tama, duduk di sekitar pelataran pura saat suasana sepi bisa menjadi sarana meditasi dan refleksi diri yang menyegarkan. Suasana yang hening dan damai sangat mendukung proses menenangkan pikiran.
2. Fotografi Arsitektur
Selanjutnya, bagi pencinta fotografi, bangunan pura yang sangat fotogenik ini cocok dijadikan objek foto. Arsitektur khas Bali dengan detail ornamen yang estetik akan mempercantik koleksi sosial mediamu.
3. Ikut Upacara (Dengan Izin)
Tak hanya itu, jika kamu datang pada waktu yang tepat, kamu bisa menyaksikan bahkan ikut merasakan suasana khusyuk dalam upacara keagamaan. Tentu saja, pastikan kamu sudah meminta izin terlebih dahulu kepada pihak pura.
4. Ngobrol dengan Pengurus Pura
Sebagai tambahan, jangan ragu untuk berbincang dengan para pengurus pura. Mereka dikenal sangat ramah dan terbuka untuk berbagi cerita mengenai sejarah pura serta makna dari simbol-simbol religius yang ada.
Kesimpulan
Sebagai penutup, Pura Agung Jagat Karana Surabaya adalah permata tersembunyi di tengah kota metropolitan. Tempat ini bukan hanya sekadar destinasi spiritual, tetapi juga sarana untuk belajar budaya, mengenal makna toleransi, serta merasakan ketenangan di balik hiruk-pikuk kota.
Dengan arsitektur Bali yang menawan, suasana religius yang syahdu, dan keramahan para pengurusnya, pura ini sangat layak masuk daftar kunjunganmu saat berada di Surabaya. Tak peduli apakah kamu seorang pemeluk Hindu, pengagum budaya Bali, atau hanya sekadar ingin recharge pikiran — tempat ini akan meninggalkan kesan yang mendalam.