√ TAMAN HUTAN RAYA Ir. H. Djuanda: Menyusuri Hutan Sejuk Bersejarah di Jantung Bandung

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda atau yang lebih dikenal sebagai Tahura Djuanda merupakan salah satu destinasi wisata alam paling legendaris di Bandung. Lokasinya yang berada di antara Dago Pakar dan Maribaya membuat tempat ini strategis dan mudah diakses dari pusat kota. Namun, daya tarik utama Tahura bukan cuma letaknya, melainkan kombinasi antara kesejukan alam pegunungan, keindahan hutan pinus, situs-situs sejarah, gua bersejarah, hingga curug-curug alami yang semuanya menyatu dalam satu kawasan.

Artikel ini akan membawamu menyusuri perjalanan panjang mengenal Tahura Djuanda, dari awal sejarahnya hingga pengalaman seru yang bisa kamu rasakan saat berkunjung ke sana.

Sejarah Singkat Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Tahura Djuanda bukan sekadar hutan kota biasa. Kawasan ini awalnya adalah hutan lindung yang kemudian dikembangkan menjadi Taman Hutan Raya pertama di Indonesia, bahkan di dunia! Resmi ditetapkan pada tahun 1985, taman ini diberi nama Ir. H. Djuanda Kartawidjaja, seorang pahlawan nasional dan perdana menteri terakhir Indonesia pada masa Demokrasi Liberal, yang dikenal sangat peduli pada lingkungan hidup.

Tahura memiliki luas lebih dari 590 hektar, membentang dari kawasan Dago Pakar hingga Maribaya Lembang. Di dalamnya tersimpan lebih dari 2.500 jenis flora dan fauna, serta berbagai peninggalan sejarah dari zaman Belanda dan Jepang.

Suasana dan Keindahan Alam Tahura Djuanda

Begitu kamu memasuki kawasan Tahura, udara segar langsung menyambut. Deretan pohon pinus tinggi menjulang menciptakan suasana seperti berada di film-film petualangan. Jalan setapak yang membelah hutan begitu teduh, membuat siapa pun betah berjalan kaki, apalagi sambil mendengarkan suara burung dan desiran angin.

Baca Juga  √ FARMHOSE LEMBANG: Cerita Seru Liburan Ala Eropa di Jantung Lembang

Yang menarik, meski berada tak jauh dari hiruk pikuk Kota Bandung, suasana di Tahura begitu hening dan damai. Bahkan, kamu bisa duduk di bawah pohon sambil membaca buku atau sekadar bermeditasi. Bagi para fotografer, tempat ini adalah surga: setiap sudutnya begitu instagramable, baik untuk foto alam maupun portrait.

Spot Wisata Favorit di Dalam Tahura

Berikut ini beberapa spot paling populer yang wajib kamu kunjungi saat menjelajahi Tahura:

  1. Gua Belanda

Gua ini dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1918. Dahulu digunakan sebagai jalur perlindungan dan sistem irigasi. Lorongnya panjang dan agak gelap, tapi justru di situlah sensasi petualangannya. Banyak cerita misteri beredar tentang gua ini, tapi tetap aman untuk dikunjungi.

  1. Gua Jepang

Dibangun pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1942, gua ini lebih pendek dari Gua Belanda namun punya struktur ruang yang lebih banyak. Menariknya, dinding gua ini sering digunakan sebagai spot foto bertema retro atau sejarah.

  1. Curug Omas

Air terjun ini terletak di bagian Maribaya, bisa dicapai dengan berjalan kaki sejauh 4-5 km dari pintu masuk Tahura. Meski cukup jauh, pemandangan di sepanjang jalan sangat memanjakan mata. Setibanya di sana, kamu akan disambut derasnya air yang jatuh dari tebing tinggi.

  1. Curug Lalay dan Curug Koleang

Dua curug lain yang juga bisa dijelajahi jika kamu menyukai petualangan. Letaknya cukup tersembunyi, tapi menawarkan pemandangan alami yang asri.

  1. Museum Ir. H. Djuanda

Museum ini berisi dokumentasi kehidupan Ir. H. Djuanda, serta koleksi flora dan fauna khas Tahura. Cocok untuk menambah wawasan sejarah.

  1. Tebing Keraton (akses terdekat dari Tahura)

Meski tidak masuk dalam kawasan inti Tahura, kamu bisa naik ke Tebing Keraton dari jalur yang terhubung. Dari puncak tebing, kamu bisa menyaksikan lautan kabut dan lautan hutan yang menakjubkan di pagi hari.

Aktivitas Seru yang Bisa Dilakukan

Kamu bisa melakukan berbagai kegiatan seru di Tahura, seperti:

  • Trekking dan hiking ringan di jalur-jalur hutan
  • Camping di area yang telah disediakan
  • Piknik bareng keluarga atau sahabat
  • Fotografi dan syuting video
  • Jogging pagi di udara segar
  • Bermain di sungai kecil
  • Mendengar dongeng sejarah dari pemandu wisata lokal
  1. Fasilitas di Taman Hutan Raya Djuanda
Baca Juga  √ ORCHID FOREST CIKOLE: Surga Anggrek di Tengah Hutan Pinus Lembang

Meskipun berada di alam terbuka, Tahura sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang mendukung kenyamanan pengunjung:

  • Tempat parkir luas
  • Toilet umum
  • Warung makan dan minuman ringan
  • Penyewaan senter untuk menjelajah gua
  • Musholla
  • Area bermain anak
  • Petugas keamanan dan guide wisata

Harga Tiket Masuk Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Berikut adalah daftar harga tiket terbaru untuk masuk kawasan Tahura:

Jenis Tiket Harga Weekday Harga Weekend
Tiket Masuk Domestik Rp.   15.000 Rp.   20.000
Tiket Masuk Wisman Rp.   75.000 Rp.   85.000
Tiket Parkir Motor Rp.     5.000 Rp.     5.000
Tiket Parkir Mobil Rp.   10.000 Rp.   10.000
Tiket Parkir Bus Rp.   25.000 Rp.   25.000
Sewa Senter Gua Rp.   10.000 Rp.   10.000
Guide Wisata (Opsional) Rp. 100.000 Rp. 100.000

Harga bisa berubah sewaktu-waktu tergantung kebijakan pengelola.

Rute dan Cara Menuju Tahura Djuanda

Alamat lengkap:
Jl. Padasuka No.118, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat

Google maps : https://maps.app.goo.gl/MT1GYoTejW6Dp7hm6

Dari pusat Kota Bandung:

  • Naik kendaraan pribadi: Lewat Jalan Dago hingga ke arah Dago Pakar. Masuk melalui gerbang Tahura yang ada sebelum kawasan Dago Dream Park.
  • Naik angkutan umum: Dari Terminal Dago, bisa naik angkot jurusan Dago – Caringin, turun di Dago Pakar, lanjut jalan kaki.
  • Ojek online / taksi online: Bisa langsung cari “Tahura Djuanda” di aplikasi maps.
  1. Cerita Perjalanan: “Menghirup Udara Segar Sejarah”

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Tahura Djuanda, saya langsung merasakan udara segar yang jarang bisa didapatkan di tengah kota. Jalan setapak berbatu dengan rimbun pepohonan membuat langkah kaki terasa ringan. Saya memutuskan untuk berjalan kaki menuju Gua Belanda sambil mengamati dedaunan yang berguguran.

Ketika memasuki lorong gua, bulu kuduk sempat berdiri. Gua ini benar-benar gelap meskipun saya sudah membawa senter. Lorongnya panjang dan dingin, dengan suara gemericik air yang menambah kesan misterius. Di beberapa titik terdapat ruang-ruang kecil yang dulunya mungkin digunakan tentara kolonial.

Baca Juga  √ GUNUNG TANGKUBAN PERAHU : Review & Harga Tiket

Keluar dari Gua Belanda, saya lanjut menuju Gua Jepang. Di sini, pemandangannya lebih ‘terbuka’ meski tetap misterius. Gua Jepang lebih pendek tapi terasa lebih padat karena banyak ruang kecil.

Perjalanan dilanjutkan ke Curug Omas. Melewati hutan-hutan rindang, saya bertemu banyak pengunjung lain yang saling menyapa. Ketika tiba di air terjun, suara air yang deras menyambut dengan megah. Saya duduk di bebatuan sambil menikmati bekal makanan ringan dan mengambil beberapa foto.

Sore hari saya kembali ke area pintu masuk dan sempat mampir ke Museum Ir. H. Djuanda. Di sana saya belajar banyak tentang peran Ir. Djuanda dalam menjaga alam Indonesia.

 Tips Berkunjung ke Tahura Djuanda

  • Datang pagi hari agar bisa menikmati udara segar dan belum terlalu ramai.
  • Bawa bekal makanan ringan dan minuman, tapi jangan buang sampah sembarangan.
  • Gunakan sepatu trekking atau sneakers, karena jalannya cukup licin dan berbatu.
  • Bawa senter sendiri jika ingin menjelajahi gua, meskipun bisa sewa.
  • Ajak teman atau keluarga agar lebih seru, terutama jika mau trekking panjang.
  • Jangan lupa sunscreen dan topi, karena sinar matahari tetap bisa menembus sela-sela pohon.
  • Hati-hati saat musim hujan, jalan bisa lebih licin dan berlumpur.
  1. Penutup: Kenapa Harus ke Tahura?

Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda bukan sekadar tempat wisata alam. Ia adalah saksi bisu sejarah, penjaga lingkungan, sekaligus tempat healing yang luar biasa. Di sana, kamu bisa merasakan kedekatan dengan alam dan jejak sejarah yang menyatu dalam harmoni.

Bagi warga Bandung, Tahura bisa jadi tempat pelarian dari penatnya rutinitas. Bagi wisatawan dari luar kota, ini adalah destinasi wajib yang bisa mengisi satu hari penuh dengan pengalaman tak terlupakan.

Jika kamu ingin melihat Bandung dari sisi lain—lebih hijau, tenang, dan penuh makna—Tahura Djuanda adalah jawabannya.

Photo of author

TEAM LIBURAN

Kami adalah komunitas dinamis yang didedikasikan untuk menjelajahi keindahan alam, budaya, dan keunikan destinasi wisata—baik yang populer maupun tersembunyi. Kami terdiri dari para petualang, pencinta alam, pecinta sejarah, hingga pemburu kuliner lokal yang bersama-sama membentuk tim eksplorasi yang solid dan penuh semangat.