Pegunungan Arfak, yang menjulang megah di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, bukan sekadar gugusan bukit tinggi yang menyembul dari perut bumi. Lebih dari itu, kawasan ini merupakan lanskap memukau yang menyimpan kekayaan flora dan fauna langka, budaya tradisional suku Arfak yang memikat, serta danau kembar yang memesona. Jika Anda mencari destinasi wisata alam yang masih perawan dan jarang dijamah, Pegunungan Arfak adalah jawabannya.
Berada di ketinggian lebih dari 2.900 meter di atas permukaan laut, suasana sejuk dan kabut tipis senantiasa menyelimuti kawasan ini. Udara yang bersih serta panorama alam yang spektakuler menjadikan Arfak sangat cocok bagi pencinta petualangan, fotografer alam, hingga wisatawan yang mendambakan ketenangan sejati.
Daya Tarik Utama : Dari Danau Kembar Hingga Satwa Endemik
1. Danau Anggi Giji dan Danau Anggi Gida
Tidak lengkap rasanya menjelajahi Pegunungan Arfak tanpa mengunjungi Danau Anggi Giji dan Danau Anggi Gida. Kedua danau ini kerap dijuluki sebagai “danau kembar” karena letaknya yang berdekatan dan bentuknya yang hampir simetris. Danau Anggi Giji disebut juga “danau laki-laki”, sementara Danau Anggi Gida dikenal sebagai “danau perempuan”.
Perjalanan menuju danau ini memerlukan usaha ekstra karena medannya menantang, tetapi panorama yang ditawarkan sungguh luar biasa. Dari atas ketinggian, danau tampak seperti cermin raksasa yang dikelilingi oleh pegunungan hijau dan kabut magis. Saat matahari terbit, pantulan cahaya di permukaan air menciptakan nuansa dramatis yang sulit dilupakan.
2. Keanekaragaman Hayati yang Luar Biasa
Selain keindahan lanskap, Pegunungan Arfak juga merupakan rumah bagi berbagai jenis burung endemik Papua. Salah satu yang paling terkenal adalah burung cenderawasih. Tidak sedikit fotografer dunia yang rela jauh-jauh datang demi mengabadikan tarian sang burung surga ini.
Tak hanya itu, kawasan ini juga menjadi habitat kanguru pohon, kuskus, dan katak pohon Arfak yang langka. Oleh karena itu, kawasan ini sangat cocok untuk kegiatan birdwatching dan ekspedisi biologi.
Cerita Perjalanan : Mendaki ke Negeri di Atas Awan
Perjalanan saya ke Pegunungan Arfak dimulai dari Bandara Rendani di Manokwari. Setelah menempuh perjalanan darat selama sekitar 4–5 jam menggunakan mobil 4WD, saya akhirnya tiba di Kampung Anggi. Kampung ini menjadi pintu gerbang utama sebelum melanjutkan eksplorasi lebih dalam ke kawasan danau dan hutan tropis pegunungan.
Sepanjang jalan, pemandangan yang saya saksikan benar-benar luar biasa. Kabut menggantung rendah di sela-sela lembah, sementara rumah-rumah panggung suku Arfak berdiri anggun di antara ladang-ladang ubi jalar. Sesekali, anak-anak kecil melambai sambil berlari mengejar kendaraan kami.
Setibanya di danau kembar, saya dibuat terpana oleh keheningan yang begitu agung. Air danau berwarna biru kehijauan, dikelilingi pegunungan berundak, menciptakan refleksi yang sempurna. Saya sempat menginap semalam di rumah warga, menikmati malam berbintang di ketinggian dengan secangkir kopi Papua yang hangat.
Budaya Suku Arfak yang Otentik
Suku Arfak memiliki budaya yang sangat khas. Mereka masih menjaga sistem kepercayaan leluhur, berburu secara tradisional, dan hidup berdampingan secara harmonis dengan alam. Salah satu peninggalan budaya yang menarik adalah rumah kaki seribu—rumah adat khas Arfak yang ditopang puluhan tiang kayu, dirancang untuk menghadapi kondisi tanah yang lembap dan rawan longsor.
Saat musim festival tiba, masyarakat Arfak sering menggelar tarian perang dan ritual adat. Jika Anda beruntung, Anda bisa menyaksikan prosesi ini secara langsung. Kesenian tersebut tidak hanya memikat mata, tetapi juga sarat dengan nilai filosofi yang mendalam tentang hubungan manusia dengan alam.
Akses Dan Lokasi
Alamat Wisata Pegunungan Arfak : Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, Indonesia. Kode Pos: 98364
Tautan Lokasi Google Maps : https://maps.app.goo.gl/tgvVn1Pa6mJG5PWt7
Tabel Harga Tiket Masuk dan Layanan Wisata
Jenis Tiket / Layanan | Harga (Rp) |
Tiket Masuk Kawasan Wisata Arfak | Rp. 25.000 |
Sewa Pemandu Lokal (per hari) | Rp. 150.000 |
Camping Ground (per tenda) | Rp. 50.000 |
Penginapan Rumah Warga (per malam) | Rp. 100.000 – Rp. 150.000 |
Sewa Mobil 4WD dari Manokwari (PP) | Rp. 1.500.000 |
Harga dapat berubah tergantung musim dan negosiasi dengan warga setempat.
Akses Menuju Pegunungan Arfak
Untuk mencapai Pegunungan Arfak, Anda bisa memulai perjalanan dari Kota Manokwari, Papua Barat. Bandara terdekat adalah Bandara Rendani (MKW) yang melayani penerbangan dari Sorong, Jayapura, dan Makassar. Dari bandara, perjalanan dilanjutkan menggunakan kendaraan roda empat menuju Distrik Anggi atau Mokwam.
Sebagian besar jalan menuju Arfak belum sepenuhnya beraspal. Namun, infrastruktur terus mengalami perbaikan. Oleh sebab itu, kendaraan berpenggerak 4WD sangat direkomendasikan untuk menghindari tergelincir di medan berlumpur, terutama saat musim hujan.
Pilihan Penginapan dan Tempat Menginap
Walaupun belum banyak penginapan modern di kawasan ini, Anda tetap bisa menemukan homestay sederhana yang dikelola warga setempat. Fasilitas memang terbatas, tetapi keramahan penduduk lokal akan membuat Anda merasa seperti di rumah sendiri. Beberapa rumah bahkan sudah menyediakan kasur busa, lampu tenaga surya, dan makanan hangat.
Jika ingin pengalaman yang lebih otentik, Anda juga dapat memilih untuk menginap di tenda atau rumah adat. Kegiatan api unggun dan ngobrol di bawah bintang menjadi pengalaman yang sulit digantikan oleh hotel bintang lima sekalipun.
Fasilitas Pendukung Wisata
Walaupun Pegunungan Arfak belum memiliki infrastruktur lengkap seperti destinasi wisata lain di Indonesia, beberapa fasilitas penunjang wisata mulai tersedia, antara lain:
- Warung makan tradisional di kampung
- Posko wisata dan informasi
- Toilet umum sederhana
- Sinyal seluler terbatas (hanya Telkomsel di beberapa titik)
- Spot berkemah yang aman dan bersih
- Jasa pemandu lokal bersertifikat
Aktivitas Wisata Populer di Pegunungan Arfak
1. Trekking dan Hiking
Banyak jalur trekking di Pegunungan Arfak yang menantang adrenalin. Jalur menuju Danau Anggi Giji dan Gida, serta puncak Gunung Arfak, menjadi favorit para pendaki. Di sepanjang jalur, Anda bisa menjumpai hutan lumut, pepohonan raksasa, dan burung-burung eksotik.
2. Birdwatching
Aktivitas ini sangat diminati oleh wisatawan mancanegara. Dengan menyewa pemandu lokal, Anda bisa menyusuri hutan dan melihat burung cenderawasih atau berbagai jenis burung langka lainnya dari balik semak atau dari balik pondok observasi.
3. Berinteraksi dengan Suku Arfak
Mengikuti kegiatan sehari-hari masyarakat lokal seperti bercocok tanam, memasak, atau membuat kerajinan tangan bisa menjadi pengalaman wisata budaya yang autentik.
4. Fotografi Alam
Keindahan panorama Arfak membuat tempat ini sangat cocok untuk fotografi lanskap dan makro. Kabut pagi, refleksi danau, dan burung eksotis adalah objek-objek favorit para fotografer.
Tips Liburan ke Pegunungan Arfak
- Datang saat musim kemarau (Mei–Oktober) untuk menghindari jalur licin dan cuaca buruk.
- Gunakan pakaian hangat, karena suhu malam bisa turun hingga di bawah 10°C.
- Bawa logistik secukupnya, terutama makanan ringan dan air minum karena tidak banyak toko modern.
- Hormati budaya lokal dengan mengikuti aturan adat yang berlaku.
- Gunakan jasa pemandu lokal untuk keamanan dan mendapatkan informasi terbaik seputar alam dan budaya.
- Siapkan fisik yang prima, karena aktivitas di kawasan ini banyak melibatkan jalan kaki di medan menanjak.
Kesimpulan
Pegunungan Arfak bukan sekadar tempat wisata alam. Ia adalah ruang spiritual yang memanggil siapa pun yang rindu akan ketenangan dan kedekatan dengan alam. Bagi Anda yang ingin menemukan petualangan yang murni, tanpa gangguan keramaian dan modernitas, Pegunungan Arfak adalah destinasi wajib dalam daftar liburan Anda berikutnya.