Di jantung Kota Surabaya, terdapat sebuah kawasan yang seolah membawa kita ke negeri Timur Tengah. Namanya Kampung Arab Ampel. Ini bukan sekadar perkampungan biasa, melainkan pusat religi, budaya, sejarah, dan kuliner khas Arab yang sudah ada sejak abad ke-15.
Kampung Arab Ampel terkenal sebagai tempat berdirinya Makam Sunan Ampel, salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Namun lebih dari itu, kawasan ini menyuguhkan pengalaman wisata yang unik: bangunan-bangunan bergaya khas Arab berdiri megah, toko-toko memajang tulisan dengan huruf Hijaiyah, aroma rempah dan parfum oud semerbak memenuhi jalan, sementara sajian kuliner khas Yaman, Timur Tengah, dan India menggoda para pengunjung.
Artikel ini akan mengajakmu menyusuri tiap sudut Kampung Arab Ampel—dari kisah sejarahnya, kehidupan komunitasnya, keunikan budayanya, hingga tips liburan seru di sana.
Sejarah Kampung Arab Ampel: Awal Mula Peradaban Islam di Surabaya
Kampung Arab Ampel bermula dari dakwah Raden Rahmat, atau yang kita kenal sebagai Sunan Ampel, sekitar tahun 1421 M. Beliau datang dari Kerajaan Campa dan menikahi putri Raja Majapahit. Ia mendirikan masjid dan pesantren yang menjadi pusat penyebaran Islam di Jawa Timur.
Masjid Ampel berdiri megah hingga kini dan menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Komunitas Arab Hadhrami kemudian menetap di sekitar masjid ini dan membangun kehidupan sosial ekonomi yang kuat. Dari sinilah lahir ‘Kampung Arab’ yang kita kenal sekarang.
Lebih dari sekadar tempat tinggal, Kampung Arab Ampel menjadi pusat interaksi budaya, perdagangan, dan pendidikan Islam. Masyarakat masih menjaga tradisi-tradisi lama, mulai dari cara berpakaian, menggunakan bahasa Arab di rumah, hingga menyajikan makanan khas seperti nasi kebuli, roti maryam, dan gulai kambing.
Suasana Kampung Arab Ampel: Seperti Berada di Timur Tengah
Masuk ke kawasan Ampel, kamu akan langsung merasakan auranya yang berbeda. Langkah kaki membawamu melewati gang-gang sempit dengan deretan toko parfum Arab, penjual kurma, karpet, gamis, baju koko, dan berbagai macam aksesoris Islami.
Aroma dupa, minyak kasturi, dan masakan khas Arab bercampur menjadi harmoni yang menggoda. Tak jarang, kamu juga mendengar lantunan ayat suci atau suara azan menggema dari berbagai penjuru.
Bangunan-bangunan di Ampel juga unik. Banyak rumah dan toko yang bergaya Timur Tengah, dengan ornamen kubah, pintu khas Arab, dan langit-langit tinggi. Beberapa rumah masih dihuni oleh keturunan asli Arab Hadhrami yang sudah hidup turun-temurun di sana.
Masjid Sunan Ampel : Ikon Religi dan Ziarah Umat Islam
Masjid Sunan Ampel adalah pusat dari seluruh aktivitas Kampung Arab. Dibangun pada tahun 1421 oleh Sunan Ampel sendiri, masjid ini menjadi salah satu masjid tertua di Indonesia. Arsitekturnya memadukan gaya Jawa, Arab, dan China, menciptakan estetika yang damai dan megah.
Di sisi barat masjid terdapat makam Sunan Ampel, yang menjadi tujuan utama peziarah. Setiap hari, terutama saat akhir pekan dan bulan Ramadan, ribuan orang dari berbagai daerah datang untuk berdoa dan mengenang jasa sang wali.
Ziarah di makam ini sangat khusyuk. Pengunjung diwajibkan memakai pakaian sopan, menjaga suara, dan menjaga kebersihan. Di sekitar makam, juga terdapat makam tokoh-tokoh penting lain seperti istri Sunan Ampel dan pengikutnya.
Wisata Kuliner Khas Timur Tengah
Kampung Arab Ampel juga surga buat kamu yang doyan kuliner eksotis dan rempah khas Arab. Di sepanjang jalan KH Mas Mansyur dan sekitar Masjid Ampel, kamu bisa menemukan :
- Nasi Kebuli
- Mandi Rice
- Roti Maryam dan Kari
- Kebab
- Gule Kambing ala Arab
- Kurma Ajwa, Medjool, Sukkari, dll.
- Teh Arab dan Susu Kambing
Salah satu tempat terkenal adalah RM Al-Munawwar dan Warung Apung Arab Asli yang menyajikan menu autentik buatan tangan keturunan Hadhrami asli.
Cita rasa makanan di sini kaya rempah, berlemak, dan menggugah selera. Banyak pengunjung yang datang khusus hanya untuk mencicipi nasi kebuli atau roti maryam original.
Belanja Oleh-Oleh : dari Kurma sampai Parfum Oud
Pulang dari Ampel rasanya kurang afdal kalau tidak bawa oleh-oleh. Beberapa oleh-oleh khas yang wajib kamu beli:
- Kurma berbagai jenis (dari Tunisia, Yaman, Arab Saudi)
- Minyak wangi Arab (Kasturi, Oud, Amber)
- Pakaian Muslim (gamis, jubah, baju koko, sajadah)
- Aksesoris Islam (tasbih, Al-Quran, buku dakwah)
Toko-toko di sana umumnya menjual barang impor langsung dari Arab, dengan harga yang relatif lebih murah dibanding mall.
Tradisi dan Budaya Komunitas Arab Hadhrami
Kampung Arab Ampel bukan cuma tempat wisata, tapi juga tempat hidup komunitas Arab yang sudah ratusan tahun menetap di Surabaya. Mereka mempertahankan banyak tradisi:
- Bahasa Arab sebagai bahasa rumah
- Tradisi Maulid dan haul Sunan Ampel
- Pernikahan dan perayaan ala Hadhrami
- Kuliner yang diwariskan turun-temurun
Menariknya, komunitas Arab di Ampel sangat terbuka pada wisatawan. Mereka ramah, menyambut pengunjung yang ingin belajar atau sekadar menjelajahi budaya mereka.
Jam Operasional, Fasilitas, dan Akses Lokasi
Berikut informasi penting yang perlu kamu tahu sebelum berkunjung:
Jam Operasional :
- Buka setiap hari
- Masjid: 04.00 – 21.00
- Area wisata dan toko: 08.00 – 22.00
Fasilitas Umum :
- Area parkir luas (motor & mobil)
- Toilet umum
- Tempat wudhu
- Penginapan murah
- Tempat makan halal
- Pusat informasi wisata
Lokasi dan Akses :
Alamat :
Akses Transportasi :
-
- Dekat Stasiun Tanjung Perak
- Bisa dijangkau dengan angkot, ojek online, atau bus kota
- Tersedia parkir untuk kendaraan pribadi
Harga Tiket Masuk dan Parkir
Berikut adalah rincian harga tiket dan biaya lain-lain yang perlu kamu ketahui :
Jenis Tiket/ Biaya | Harga (Rp) |
Tiket Masuk Kampung Ampel | Gratis |
Masuk ke Masjid | Gratis |
Ziarah Makam Sunan Ampel | Gratis (infak seikhlasnya) |
Parkir Motor | Rp. 3.000 |
Parkir Mobil | Rp. 5.000 |
Sewa Pemandu Wisata | Rp. 50.000 – Rp. 100.000 (opsional) |
Tips Liburan ke Kampung Arab Ampel
Datang pagi atau sore hari agar tidak kepanasan dan lebih khusyuk saat ziarah.
Berpakaian sopan dan tertutup, karena ini kawasan religi.
Bawa uang tunai, sebagian besar toko tidak menerima kartu.
Jangan sungkan bertanya kepada penduduk lokal jika butuh bantuan.
Cicipi makanan khas yang otentik, terutama nasi kebuli dan roti maryam.
Jika berkunjung di bulan Ramadan, kamu bisa merasakan suasana buka puasa berjamaah yang sangat meriah.
Cerita Unik : Ampel di Waktu Malam
Banyak yang bilang, Kampung Arab Ampel justru lebih hidup di malam hari. Setelah waktu Isya, kawasan ini berubah jadi pusat kuliner malam. Warung-warung tenda mulai buka, lampu gantung menghiasi jalanan, dan pengunjung berdatangan dari berbagai kota.
Aroma kebuli dan daging bakar mengisi udara, suara obrolan bercampur dengan lantunan sholawat dari speaker toko-toko. Di sinilah kamu akan merasakan sisi lain dari Ampel—yang hangat, spiritual, dan menggoda selera dalam satu waktu.
Penutup : Kampung Arab Ampel, Lebih dari Sekadar Ziarah
Kampung Arab Ampel bukan hanya destinasi ziarah, tapi tempat merasakan langsung denyut kehidupan komunitas Arab di Indonesia. Ia adalah warisan budaya yang hidup, berkembang, dan memberi warna unik pada Kota Surabaya.
Bagi pencinta sejarah, religius, kuliner, atau yang suka foto-foto Instagramable, tempat ini adalah pilihan sempurna. Dan kabar baiknya, kamu tak perlu jauh-jauh ke Arab untuk merasakan nuansa Timur Tengah—cukup ke Ampel saja.
Pertanyaan Umum (FAQ)
Q : Apakah Kampung Arab Ampel cocok untuk wisata keluarga?
A : Sangat cocok! Banyak keluarga datang untuk ziarah sekaligus menikmati kuliner dan edukasi sejarah.
Q : Apakah wanita wajib berhijab saat ke sana?
A : Tidak wajib, tapi sangat disarankan mengenakan pakaian sopan dan tertutup demi menghormati tempat.
Q : Apakah ada penginapan di dekat Ampel?
A : Ada banyak, mulai dari hotel syariah hingga penginapan murah di sekitar Jl. Nyamplungan dan KH Mas Mansyur.
Q : Apakah perlu izin untuk mengambil foto?
A : Untuk area publik bebas mengambil foto, tapi mohon tidak memotret orang tanpa izin, terutama di area makam.