Di tengah hiruk-pikuk Kota Banda Aceh, berdiri megah Masjid Raya Baiturrahman, sebuah bangunan bersejarah yang menjadi simbol keislaman, budaya, dan kekuatan masyarakat Aceh. Bukan hanya tempat ibadah, masjid ini juga merupakan destinasi wisata religi dan sejarah yang paling terkenal di provinsi Aceh.
Bangunan masjid yang memikat ini berhasil menarik perhatian tidak hanya dari umat Muslim, tetapi juga dari wisatawan lokal hingga mancanegara. Arsitekturnya yang khas, sejarahnya yang penuh makna, dan atmosfer spiritual yang damai membuat para pengunjung menjadikan masjid ini sebagai destinasi yang wajib mereka kunjungi.
Sejarah Panjang Masjid Raya Baiturrahman yang Penuh Makna
Sultan Iskandar Muda membangun Masjid Raya Baiturrahman untuk pertama kalinya pada tahun 1612. Namun, serangan Belanda pada tahun 1873 menghancurkan bangunan aslinya. Pemerintah kolonial kemudian membangun kembali masjid ini sebagai upaya untuk berdamai dengan masyarakat Aceh.
Meskipun masyarakat Aceh sempat menolak pembangunan ulang tersebut, mereka akhirnya menerima masjid ini dan menjadikannya sebagai bagian penting dari identitas daerah. Kini, Masjid Raya Baiturrahman berdiri megah dengan gaya arsitektur Mughal yang menawan, lengkap dengan kubah hitam serta menara-menara tinggi yang mencolok.
Arsitektur Megah yang Menggambarkan Kekuatan dan Keindahan
Masyarakat mengenal Masjid Raya Baiturrahman tidak hanya karena nilai sejarahnya, tetapi juga karena keindahan arsitekturnya yang luar biasa. Arsitek masjid ini memadukan gaya Mughal khas India dengan unsur lokal Aceh untuk menciptakan bangunan yang menakjubkan.
Ciri Khas Arsitektur:
-
Kubah Besar Berwarna Hitam
Kubah besar berwarna hitam menjadi ikon visual yang mencolok dari kejauhan. Pada malam hari, cahaya lampu yang menyinari kubah menciptakan suasana menawan dan magis. -
Menara Tinggi
Para arsitek mendesain tujuh menara yang menjulang tinggi, memberikan kesan kokoh dan megah pada bangunan masjid. -
Ornamen Marmer
Pengelola masjid melapisi seluruh lantai dan sebagian besar bagian luar masjid dengan marmer putih berkualitas tinggi dari Italia. Hal ini memberikan kesan mewah sekaligus menjaga suhu ruangan tetap sejuk. -
Pintu Kayu Ukiran
Para pengrajin lokal mengukir setiap pintu dan jendela masjid dengan motif khas Aceh, yang menggambarkan kearifan dan seni budaya daerah.
Peran Masjid dalam Kehidupan Masyarakat Aceh
Masjid ini bukan sekadar bangunan tempat salat, tetapi juga menjadi pusat kegiatan sosial, budaya, dan pendidikan masyarakat Aceh. Setiap harinya, ratusan hingga ribuan orang datang untuk menunaikan ibadah, mendengarkan ceramah, belajar Al-Qur’an, atau sekadar bersantai di halamannya.
Beberapa kegiatan rutin di Masjid Raya Baiturrahman antara lain :
- Kajian Islam dan ceramah
- Pengajian anak-anak dan dewasa
- Salat berjamaah lima waktu
- Peringatan hari besar Islam seperti Maulid dan Isra Mi’raj
Fasilitas Penunjang Wisata di Masjid Raya Baiturrahman
Wisatawan yang datang akan merasa nyaman karena masjid ini menyediakan berbagai fasilitas penunjang. Fasilitas ini dirancang agar pengunjung bisa beribadah dan menikmati waktu dengan nyaman.
Fasilitas yang Tersedia :
No | Fasilitas | Keterangan |
1 | Area Parkir Luas | Bisa menampung mobil dan motor dalam jumlah besar |
2 | Toilet Umum & Tempat Wudhu | Bersih dan terpisah antara pria dan wanita |
3 | Payung Raksasa Otomatis | Seperti di Masjid Nabawi, berguna saat cuaca panas atau hujan |
4 | Pusat Informasi Wisata | Menyediakan brosur dan informasi lengkap tentang masjid dan sejarahnya |
5 | Area Istirahat / Taman | Dilengkapi bangku dan pepohonan rindang |
6 | Akses untuk Penyandang Disabilitas | Tersedia jalur dan fasilitas ramah difabel |
7 | Layanan WiFi Gratis | Tersedia di beberapa area di sekitar masjid |
8 | Toko Oleh-Oleh dan Cenderamata | Menjual buku, sajadah, kopiah, dan souvenir khas Aceh |
9 | Area Kuliner Sekitar | Banyak warung halal dengan menu khas Aceh seperti mie Aceh dan sate matang |
Waktu Terbaik untuk Berkunjung
Kamu bisa datang kapan saja, karena masjid ini buka 24 jam. Namun, waktu terbaik untuk mengunjunginya adalah:
- Pagi hari: Suasana masih sejuk dan pengunjung belum terlalu ramai
- Menjelang magrib: Bisa melihat keindahan senja dan lanjut salat magrib berjamaah
- Malam hari: Kubah dan menara akan menyala dengan lampu berwarna-warni, menciptakan panorama malam yang sangat estetik
Tips Berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman
Agar kunjunganmu semakin menyenangkan, perhatikan beberapa tips berikut :
- Kenakan pakaian sopan dan menutup aurat.
Bagi wanita, sebaiknya membawa kerudung atau bisa meminjam di area masjid. - Jaga kebersihan dan ketenangan.
Karena masjid adalah tempat ibadah, pengunjung diimbau untuk tidak membuat kebisingan. - Gunakan alas kaki yang mudah dilepas.
Masjid memiliki banyak titik masuk, jadi akan lebih praktis jika kamu pakai sandal atau sepatu slip-on. - Siapkan kamera, tapi tahu batasan.
Kamu boleh memotret area luar dan taman masjid, tapi hindari memotret jamaah salat tanpa izin.
Pengalaman Wisatawan : Damai dan Penuh Kekaguman
Banyak wisatawan yang merasa takjub saat pertama kali menginjakkan kaki di pelataran Masjid Raya Baiturrahman. Mereka menggambarkan suasananya sebagai :
- Tenang dan damai, meskipun berada di pusat kota.
- Menginspirasi secara spiritual, bahkan bagi non-Muslim.
- Fotogenik, cocok untuk fotografi arsitektur maupun landscape malam hari.
Salah satu pengunjung asal Malaysia mengatakan, “Saya sudah sering ke masjid-masjid indah, tapi Baiturrahman punya rasa yang berbeda. Terasa khusyuk dan dalam.”
Akses dan Transportasi Menuju Masjid
Jika kamu datang dari luar Aceh, berikut beberapa rute yang bisa kamu pilih :
- Dari Bandara Sultan Iskandar Muda (BTJ) :
Jarak sekitar 17 km atau 30 menit berkendara. Kamu bisa naik taksi bandara, ojek online, atau sewa mobil. - Dari Terminal Batoh:
Hanya 15 menit perjalanan menggunakan angkutan kota atau ojek online. - Dari Pelabuhan Ulee Lheue:
Jika kamu datang dari Sabang, pelabuhan ini menjadi pintu masuk utama. Waktu tempuh ke masjid hanya sekitar 20 menit.
Alamat dan Lokasi Strategis Masjid Raya Baiturrahman
Untuk kamu yang ingin mengunjungi langsung, Masjid Raya Baiturrahman berlokasi di pusat kota Banda Aceh. Letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau dari berbagai arah.
Alamat Lengkap :
Jalan Moh. Jam, Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, Indonesia, 23116
Google Maps Lokasi :
https://maps.app.goo.gl/Uy1bKobpevbip1FZA
Masjid ini berada di titik yang mudah ditemukan, dikelilingi oleh pusat perbelanjaan, hotel, museum, dan area publik lainnya. Jadi kamu bisa dengan nyaman menyusun rencana wisata.
Wisata Sekitar Masjid Raya Baiturrahman
Setelah puas berkeliling masjid, kamu bisa melanjutkan wisata ke beberapa lokasi menarik yang tidak jauh dari lokasi :
Tempat Wisata Terdekat :
- Museum Tsunami Aceh (500 m) : Mengabadikan peristiwa tsunami 2004
- Taman Sari Gunongan (1,2 km) : Taman kerajaan dari masa kesultanan Aceh
- Kapal di Atas Rumah (3 km) : Simbol keajaiban dan kekuatan bencana tsunami
- Pasar Aceh (400 m) : Belanja oleh-oleh dan kuliner khas
Kesimpulan : Masjid yang Harus Masuk Daftar Kunjunganmu
Masjid Raya Baiturrahman bukan hanya kebanggaan masyarakat Aceh, tapi juga kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga dan dikenalkan ke dunia. Dengan arsitektur yang megah, sejarah yang kuat, dan fasilitas wisata yang lengkap, masjid ini menawarkan pengalaman wisata yang bukan hanya menyenangkan, tetapi juga bermakna.
FAQ (Tanya Jawab Seputar Masjid Raya Baiturrahman)
Q : Apakah non-Muslim boleh masuk ke dalam Masjid Raya Baiturrahman?
A : Boleh, selama berpakaian sopan dan menghormati aturan masjid.
Q : Apakah ada biaya masuk ke Masjid Raya Baiturrahman?
A : Tidak ada. Pengunjung bebas masuk dan tidak dipungut biaya.
Q : Apakah bisa berfoto di area masjid?
A : Bisa, asalkan tidak mengganggu jamaah yang sedang beribadah.
Q : Apakah tersedia tempat penitipan barang?
A : Saat ini belum tersedia penitipan khusus, jadi sebaiknya bawa barang secukupnya.
Q : Apakah tersedia penerjemah atau pemandu wisata di masjid?
A : Pemandu wisata tidak selalu tersedia, tapi kamu bisa mendapatkan brosur informasi di pusat informasi.