√ Museum Negeri Bengkulu: Menyimpan Sejarah, Menjaga Identitas Bumi Rafflesia

Ketika kita terlalu sibuk mengejar masa depan, kita sering lupa untuk menoleh ke belakang. Padahal, dari sanalah kita berasal. Dari potongan waktu, dari jejak langkah para pendahulu, dari sejarah yang membentuk siapa kita hari ini.

Namun di Bengkulu, kenangan itu tidak dibiarkan memudar. Di kota yang sarat makna dan penuh warisan budaya ini, berdiri sebuah tempat sunyi namun bertenaga—Museum Negeri Bengkulu. Di museum ini, kamu tak hanya melihat benda-benda bersejarah, tapi juga menyentuh ruh masa lalu. Dari batu megalitikum yang sakral, kerajinan kerajaan kuno, dokumen-dokumen penjajahan, hingga peralatan perjuangan kemerdekaan, semuanya disusun bukan hanya untuk dipamerkan, tapi untuk dicerna dan direnungkan.

Setiap artefak, setiap ukiran, setiap fragmen tekstil yang dipajang—adalah potongan jati diri masyarakat Bengkulu. Warisan yang dipelihara bukan hanya dengan aturan konservasi, tapi juga dengan cinta dan tanggung jawab. Karena mereka tahu, tanpa sejarah, kita hanyalah arus tanpa arah.

Sejarah Berdirinya Museum Negeri Bengkulu

Museum ini berdiri sejak tahun 1978 dan diresmikan secara nasional pada 1980 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lokasinya yang strategis di tengah kota menjadikannya pusat edukasi dan pelestarian budaya yang mudah diakses siapa saja.

Tujuannya jelas:

  • Menyimpan benda-benda bersejarah

  • Melestarikan warisan budaya daerah

  • Menjadi pusat pembelajaran untuk masyarakat dan pelajar

Dengan koleksi yang terus diperbarui, museum ini sekarang punya lebih dari 5000 benda koleksi, yang terbagi dalam berbagai jenis: arkeologi, numismatik, etnografi, filologi, hingga seni rupa.

Tabel Harga Tiket Masuk

Kategori Pengunjung Harga Tiket
Dewasa Rp.   5.000
Pelajar/Mahasiswa Rp.   3.000
Anak-anak Rp.   2.000
Wisatawan Asing Rp. 10.000
Parkir Motor Rp.   2.000
Parkir Mobil Rp.   5.000

Khusus hari besar nasional, sering ada pameran gratis.

Arsitektur dan Suasana Museum

Bangunan museum bergaya modern minimalis dengan sentuhan tradisional. Halaman depannya luas dengan pohon rindang dan patung-patung batu yang menyambut pengunjung.

Baca Juga  √ River Rafting Sungai Ketahun & Berau: Arung Jeram Ekstrem di Tengah Alam Bengkulu

Di dalam, suasananya:

  • Sejuk dan tertata

  • Penerangan hangat

  • Ruang-ruangnya luas dan bersih

  • Terdapat penunjuk informasi di setiap galeri

  • Beberapa ruangan memiliki audio penjelasan otomatis

Galeri & Koleksi Museum

1. Galeri Sejarah Bengkulu

Di galeri ini, kamu akan menemukan:

  • Peta perubahan wilayah Bengkulu sejak zaman kerajaan hingga kolonial

  • Foto-foto Bung Karno saat pengasingan

  • Alat tulis, meja, dan dokumen kolonial

  • Koleksi baju adat tokoh penting

2. Galeri Arkeologi

Menampilkan koleksi masa prasejarah dan megalitikum, seperti:

  • Batu berukir dari zaman prasejarah

  • Nekara perunggu

  • Kapak genggam dan batu pipisan

  • Perhiasan emas dari zaman kuno

3. Galeri Etnografi

Menjelaskan kehidupan suku-suku asli Bengkulu:

  • Miniatur rumah adat Rejang dan Serawai

  • Alat musik tradisional: doll, serunai, rebab

  • Alat tenun, alat pertanian, dan perlengkapan upacara adat

  • Koleksi batik Besurek Bengkulu dengan tulisan Arab gundul

4. Galeri Numismatik & Filologi

Berisi:

  • Koin dan uang kuno dari berbagai masa (VOC, Hindia-Belanda, Jepang, hingga Indonesia awal)

  • Dokumen beraksara Arab-Melayu

  • Al-Qur’an tua tulisan tangan dari abad ke-18

  • Surat perjanjian dagang Inggris-Bengkulu

5. Galeri Seni Rupa dan Kerajinan
  • Lukisan potret tokoh sejarah

  • Anyaman bambu, keramik, dan ukiran kayu

  • Koleksi topeng tradisional

  • Replika alat pembuatan batik Besurek

Aktivitas Menarik di Museum

Berkunjung ke museum bukan lagi soal melihat benda-benda kuno dalam lemari kaca. Di era sekarang, museum hadir sebagai ruang pengalaman, edukasi, dan eksplorasi budaya. Nah, saat kamu berkunjung ke museum lokal di Bengkulu atau sekitarnya, ada banyak hal seru yang bisa dilakukan:

1. Menjelajahi Tiap Galeri dan Belajar Sejarah Lokal

Langkah pertama tentu saja adalah menyusuri galeri demi galeri. Setiap ruang punya tema tersendiri—mulai dari sejarah prasejarah Bengkulu, masa kerajaan, penjajahan kolonial, hingga perjuangan kemerdekaan.

Baca Juga  √ MUSEUM NASIONAL INDONESIA : Menelusuri Warisan Sejarah dan Budaya Nusantara, Review & Info Tiket
2. Foto-Foto di Depan Rumah Adat Mini dan Koleksi Unik

Museum biasanya punya replika rumah adat skala kecil atau instalasi artistik, yang jadi spot foto favorit. Beberapa sudut bahkan sengaja didesain Instagramable supaya pengunjung bisa menikmati budaya sambil tetap kekinian.

3. Menyimak Audio Pemandu Otomatis

Untuk kamu yang ingin pengalaman lebih dalam tanpa harus ikut tur rombongan, museum ini kadang menyediakan audio guide otomatis. Ini seperti punya pemandu pribadi, tapi dalam bentuk suara.

4. Mengikuti Workshop Batik atau Pelatihan Budaya (Jika Tersedia)

Misalnya membatik, belajar tari tradisional, melukis motif etnik, hingga demo masakan lokal. Kalau datang di waktu yang tepat, kamu bisa ikut langsung—bukan cuma melihat budaya dari kejauhan, tapi benar-benar merasakannya lewat tangan dan hati.

5. Membaca Koleksi Literatur Sejarah di Ruang Pustaka Museum

Koleksinya terdiri dari buku sejarah lokal, biografi tokoh daerah, arsip foto, hingga majalah budaya. Duduk sejenak di pojok perpustakaan dengan suasana tenang bisa jadi aktivitas menyenangkan—apalagi buat kamu yang suka baca sambil menyerap atmosfer masa lalu.

6. Belanja Oleh-Oleh Budaya di Toko Kecil Museum

Sebelum pulang, sempatkan mampir ke toko suvenir museum. Di sini kamu bisa menemukan berbagai oleh-oleh unik yang tak dijual di tempat lain—seperti batik khas Bengkulu, buku-buku sejarah lokal, miniatur rumah adat, gantungan kunci, atau kerajinan tangan dari anyaman dan bambu.

Dengan berbagai aktivitas menarik ini, museum tak lagi sekadar tempat diam dan melihat. Ia menjadi ruang interaktif yang mengajakmu mengenal masa lalu, merayakan budaya, dan membawa pulang pengalaman yang membekas.

Tips Berkunjung ke Museum

Agar kunjunganmu ke museum jadi lebih berkesan dan maksimal, ada beberapa hal yang bisa kamu persiapkan. Nah, berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti:

Baca Juga  √ Pantai Muara Ketahun: Pesona Tersembunyi di Ujung Bengkulu Utara yang Menenangkan Jiwa
1. Datang Pagi atau Siang Hari

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah pagi atau siang hari, antara pukul 09.00–14.00. Kamu jadi punya waktu yang cukup untuk menjelajahi semua galeri tanpa terburu-buru. Apalagi jika museum cukup luas atau punya beberapa area luar ruang, sinar matahari juga membantu pencahayaan alami untuk foto-foto cantik.

2. Gunakan Pakaian Sopan dan Nyaman

Meski tidak ada aturan ketat seperti tempat ibadah, museum adalah ruang edukasi yang menjunjung nilai budaya dan kesopanan. Gunakan pakaian yang rapi, santun, tapi tetap nyaman untuk banyak bergerak. Jangan lupa kenakan alas kaki yang ringan dan tidak licin, terutama jika museumnya punya tangga kayu atau lantai batu.

3. Ajak Anak atau Keponakan

Museum adalah tempat yang tepat untuk edukasi keluarga. Ajak anak, keponakan, atau adik kecilmu. Mereka bisa belajar sejarah dan budaya dengan cara yang menyenangkan—melihat langsung benda-benda unik, mengikuti tur cerita, atau bermain di zona interaktif.

Siapa tahu kunjungan ini jadi awal tumbuhnya rasa cinta mereka pada warisan bangsa.

4. Cek Media Sosial Museum Sebelum Datang

Sebelum berangkat, coba cek akun media sosial resmi museum. Biasanya di sana terdapat info tentang jadwal pameran temporer, workshop budaya, tur khusus, atau even edukatif lainnya. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan waktu kunjunganmu agar bertepatan dengan kegiatan menarik.

Dengan sedikit persiapan dan rasa ingin tahu, kunjunganmu ke museum bisa jadi lebih dari sekadar jalan-jalan—ia bisa jadi pengalaman yang membuka wawasan dan menyentuh hati.

Lokasi dan Akses

Alamat: Jl. Pembangunan No. 8, Kelurahan Padang Harapan, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu

Google Maps: https://maps.app.goo.gl/gGNXf1zbTt9nGHtk6

Akses:
  • Dari Bandara Fatmawati Soekarno: ±20 menit

  • Dari Rumah Pengasingan Bung Karno: ±10 menit

  • Dari pusat kota (Tugu Thomas Parr): ±10 menit

  • Bisa dicapai dengan mobil, motor, ojek online, atau angkot lokal

Museum ini memiliki halaman luas, area parkir, dan mudah ditemukan lewat Google Maps.

Penutup: Menyelami Masa Lalu, Membangun Masa Depan

Museum bukan tempat barang-barang lama,
Tapi tempat jiwa-jiwa leluhur bersuara tanpa suara.

Di dalam Museum Negeri Bengkulu, kita tidak hanya melihat sejarah—kita merasakannya.
Kita mengerti dari mana kita berasal, agar tahu ke mana kita melangkah.
Setiap kain batik, setiap alat tenun, setiap nisan batu tua…
Adalah pesan:
“Jangan lupa rumahmu, jangan lupa akarmu.”

Karena bangsa yang besar,
adalah bangsa yang menghormati sejarahnya — dan menjaganya dengan cinta

Photo of author

TEAM LIBURAN

Kami adalah komunitas dinamis yang didedikasikan untuk menjelajahi keindahan alam, budaya, dan keunikan destinasi wisata baik yang populer maupun tersembunyi. Kami terdiri dari para petualang, pencinta alam, pecinta sejarah, hingga pemburu kuliner lokal yang bersama-sama membentuk tim eksplorasi yang solid dan penuh semangat.
error: