√ GEREJA KATOLIK KELAHIRAN SANTA PERAWAN MARIA (GEREJA KEPANJEN) : Warisan Religi di Jantung Kota Surabaya, Review & Info

Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia, tidak hanya dikenal karena geliat industrinya atau sejarah perjuangan kemerdekaannya. Di antara hiruk-pikuk modernisasi, berdiri megah sebuah bangunan tua nan anggun: Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, yang lebih akrab disebut Gereja Kepanjen oleh warga setempat. Terletak di Jl. Kepanjen No.4, Surabaya, gereja ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga destinasi wisata religi yang menyimpan cerita, keindahan, dan sejarah yang sangat mendalam.

Artikel ini akan mengajakmu menyusuri setiap sudut Gereja Kepanjen, dari arsitektur bergaya neo-gotik khas Eropa, sejarah kolonial, sampai atmosfer magis yang membalut tempat ini.

Sejarah Gereja Kepanjen : Dari Masa Kolonial Hingga Kini

Bangsa Belanda mulai mendirikan gereja ini pada tahun 1899 dan menyelesaikannya pada 1900, menjadikannya sebagai gereja Katolik tertua di Surabaya. Pada masa itu, bangsa Belanda memang tengah giat membangun berbagai infrastruktur di wilayah Hindia Belanda.

Arsitek Belanda bernama Wolff Schoemaker merancang bangunan ini; ia terkenal sebagai perancang sejumlah bangunan ikonik di Jawa. Ordo Jesuit menggagas dan mendirikan gereja ini dalam upaya mereka menyebarkan ajaran Katolik di Hindia Belanda. Sejak awal, mereka membangun gereja ini untuk melayani komunitas Katolik Eropa yang tinggal di Surabaya dan wilayah sekitarnya.

Perjalanan Nama dan Fungsi

Nama resmi gereja ini adalah Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, namun karena terletak di Jalan Kepanjen, warga Surabaya lebih familiar menyebutnya sebagai “Gereja Kepanjen”.

Selama lebih dari satu abad, gereja ini telah menjadi saksi berbagai peristiwa besar: dari era penjajahan, masa kemerdekaan, hingga era modern seperti sekarang. Bahkan saat Surabaya mengalami pertempuran hebat tahun 1945, Gereja Kepanjen tetap berdiri kokoh dan masih digunakan untuk misa dan kegiatan gereja.

Baca Juga  √ WISATA KEBUN BINATANG SURABAYA (BONBIN) : Cerita Seru, Koleksi Satwa, dan Info Lengkap Liburan Seru di Tengah Kota, Review & Info

Keindahan Arsitektur Neo-Gotik : Eropa dalam Nuansa Tropis

Begitu kamu melangkah ke halaman depan gereja ini, kamu akan langsung merasakan nuansa arsitektur khas Eropa. Bangunan ini mengadopsi gaya arsitektur neo-gotik, dengan ciri khas menara runcing, jendela kaca patri (vitrail), dan langit-langit tinggi melengkung.

Elemen Penting Arsitektur :

  • Fasad Depan
    Fasad utama gereja terlihat megah dengan dua menara menjulang di sisi kiri dan kanan. Menara ini dulunya digunakan sebagai tempat lonceng, dan kini masih bisa berbunyi saat misa besar digelar.
  • Pintu Utama Berukir Kayu Jati
    Pintu utama gereja ini terbuat dari kayu jati asli, lengkap dengan ukiran khas gaya abad pertengahan. Ketika dibuka, aroma kayu tua bercampur aroma dupa menyambutmu dengan hangat.
  • Jendela Vitrail
    Jendela-jendela kaca berwarna menggambarkan kisah Yesus, Maria, dan para santo-santa. Ketika sinar matahari masuk melalui jendela ini, pantulan cahaya menciptakan suasana spiritual yang menenangkan.
  • Langit-langit Melengkung Tinggi
    Interior gereja memiliki langit-langit tinggi dengan struktur kayu melengkung. Desain ini tidak hanya memperkuat struktur bangunan tetapi juga memberikan efek akustik yang luar biasa.
  • Altar dan Patung Maria
    Di tengah altar terdapat patung besar Bunda Maria, dikelilingi lilin dan bunga yang selalu diganti setiap hari oleh umat gereja.

Aktivitas Wisata di Gereja Kepanjen

Gereja Kepanjen terbuka untuk umum, baik untuk umat Katolik maupun wisatawan dari agama lain yang ingin mengagumi arsitektur dan sejarahnya. Berikut beberapa kegiatan yang bisa kamu lakukan:

  1. Tur Arsitektur dan Sejarah

Kamu bisa menjelajahi interior gereja, melihat detail arsitektur, serta mendengarkan cerita dari pemandu lokal (jika tersedia). Banyak fotografer arsitektur juga menjadikan gereja ini sebagai objek foto klasik.

  1. Mengikuti Misa

Misa harian maupun mingguan terbuka untuk umum. Mengikuti misa di sini adalah pengalaman spiritual tersendiri. Suara organ pipa dan lagu rohani menciptakan atmosfer yang syahdu.

  1. Meditasi dan Doa Pribadi
Baca Juga  √ Edukatif House of Sampoerna Surabaya : Sejarah, Harga Tiket, dan Pengalaman, Review & Info

Bagi kamu yang ingin berdoa atau bermeditasi, gereja ini menyediakan area tenang di sisi belakang yang cocok untuk refleksi pribadi.

  1. Wisata Edukasi

Banyak sekolah dan komunitas yang mengadakan kunjungan edukasi ke gereja ini untuk belajar tentang sejarah Katolik, kolonialisme, dan arsitektur kuno.

Cerita Unik dan Legenda Gereja Kepanjen

Gereja ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menyimpan cerita-cerita mistis dan menarik. Salah satu cerita yang sering beredar adalah tentang lonceng gereja yang berbunyi sendiri pada malam-malam tertentu, terutama saat perayaan besar keagamaan. Meskipun tidak terbukti secara ilmiah, cerita ini menjadi bagian dari aura magis gereja.

Ada juga kisah tentang pengunjung yang merasa damai dan menangis saat berada di altar, seolah-olah ada kekuatan yang menenangkan hati mereka. Banyak orang yang bukan pemeluk Katolik pun mengakui perasaan tenteram yang mereka alami di dalam bangunan ini.

Fasilitas dan Aksesibilitas

Lokasi Strategis

Gereja Kepanjen terletak di pusat kota Surabaya, dekat dengan stasiun kereta dan beberapa bangunan kolonial lain seperti Gedung Balaikota Lama dan Jembatan Merah.

Fasilitas Umum

  • Area parkir motor dan mobil
  • Toilet bersih dan terawat
  • Ruang doa dan ruang konsultasi rohani
  • Toko kecil yang menjual rosario dan buku doa
  • Pemandu wisata (jika tersedia saat weekend)
  • Bangku taman untuk bersantai

Tiket Masuk dan Jam Buka

Berikut adalah informasi tiket masuk dan jadwal kunjungan :

Tabel Harga Tiket Masuk dan Jam Operasional

Keterangan Harga / Info
Tiket Masuk Umum Gratis
Donasi Sukarela Rp.   5.000 – Rp. 20.000 (tidak wajib)
Tur Sejarah (dengan pemandu) Rp. 25.000 / orang (minimal 5 orang)
Parkir Motor Rp.   3.000
Parkir Mobil Rp.   5.000
Jam Buka Gereja 07.00 – 18.00 WIB
Jam Misa Hari Biasa 06.00 WIB & 18.00 WIB
Jam Misa Minggu 06.00, 08.00, dan 17.00 WIB
Baca Juga  √ MASJID MUHAMMAD CHENG HOO : Wisata Religi Bernuansa Tiongkok di Surabaya yang Penuh Makna, Review & Info

 

Tips Berkunjung ke Gereja Kepanjen

  • Berpakaian Sopan : Meskipun terbuka untuk umum, gereja adalah tempat ibadah. Hindari mengenakan pakaian terlalu terbuka.
  • Datang Pagi Hari : Untuk mendapatkan pencahayaan terbaik dan suasana yang tenang, datanglah pagi-pagi saat gereja baru dibuka.
  • Hargai Ibadah yang Sedang Berlangsung : Jika kamu datang saat misa sedang berlangsung, pastikan kamu tidak mengganggu jalannya ibadah.
  • Bawa Kamera (tanpa flash) : Kamu boleh mengambil foto, tetapi pastikan tidak menggunakan flash atau mengganggu suasana.
  • Ikut Tur jika Ada : Jika tersedia tur dengan pemandu, sangat disarankan untuk ikut karena kamu bisa mendapatkan wawasan yang lebih dalam.

Pengalaman Wisatawan

Banyak wisatawan meninggalkan testimoni positif setelah mengunjungi Gereja Kepanjen. Mereka memuji kebersihan, keindahan, dan keramahan para pengurus gereja. Seorang pengunjung dari Prancis menuliskan:

“Saya seperti kembali ke Eropa saat melangkah ke dalam gereja ini. Arsitekturnya begitu otentik, dan suasananya benar-benar damai.”

Sedangkan wisatawan dari Jakarta berkata:

“Awalnya saya kira hanya bangunan tua biasa, tapi setelah masuk dan melihat vitrail-nya, saya takjub. Ini hidden gem di Surabaya!”

Lokasi dan Rute

Alamat Lengkap : Jl. Kepanjen No.4-6, Krembangan Sel., Kec. Krembangan, Surabaya, Jawa Timur 60175

Google map : https://maps.app.goo.gl/T9aNPr3aaRoT1riz9

Cara ke Sana :

  • Dari Stasiun Turi : 5 menit naik Gojek atau ojek.
  • Dari Tunjungan Plaza : 10-15 menit dengan mobil.
  • Transportasi Umum : Bisa menggunakan bus kota atau angkot jurusan Krembangan.

Penutup : Warisan Tak Tergantikan

Gereja Kepanjen bukan hanya bangunan tua yang indah. Ia adalah saksi bisu sejarah panjang kota Surabaya, tempat umat berdoa, tempat arsitektur bercerita, dan tempat wisatawan menemukan kedamaian. Mengunjunginya bukan hanya tentang melihat, tetapi juga merasakan dan merenungkan. Dalam diam, kamu akan mendengar cerita—dari batu bata tua, dari cahaya vitrail, dan dari lantunan doa yang tak pernah henti.

Jadi, jika kamu sedang berada di Surabaya, jangan lewatkan untuk menyusuri kisah indah di balik dinding gereja tua ini.

Photo of author

TEAM LIBURAN

Kami adalah komunitas dinamis yang didedikasikan untuk menjelajahi keindahan alam, budaya, dan keunikan destinasi wisata baik yang populer maupun tersembunyi. Kami terdiri dari para petualang, pencinta alam, pecinta sejarah, hingga pemburu kuliner lokal yang bersama-sama membentuk tim eksplorasi yang solid dan penuh semangat.
error: