√ Siti Nurbaya Bridge & Bukit Siti Nurbaya – Ikon Legenda dan Keindahan Padang, Review & Info

Siti Nurbaya Bridge dan Bukit Siti Nurbaya adalah dua ikon wisata yang tak bisa dilepaskan dari nama besar Kota Padang, Sumatera Barat. Lokasinya saling terhubung dan menyimpan magnet kuat—baik dari sisi panorama, nilai sejarah, maupun kisah legendaris yang mendasarinya.

Jembatan Siti Nurbaya (Jembatan Siti Nurbaya) menghubungkan pusat Kota Tua Padang dengan kawasan Seberang Padang, membentang di atas Batang Arau sejauh kurang lebih 156 meter. Di atasnya, pengunjung bisa menikmati pemandangan laut, pelabuhan, dan matahari tenggelam yang spektakuler.

Sementara itu, Bukit Siti Nurbaya menjulang di sisi belakang kawasan Seberang Padang. Masyarakat mempercayai bukit ini sebagai tempat peristirahatan terakhir Siti Nurbaya—tokoh legendaris dalam novel karya Marah Rusli, gadis malang yang menjadi simbol cinta yang dikorbankan demi adat dan kekuasaan.

Asal Usul Nama: Legenda Siti Nurbaya

Masyarakat tak bisa memisahkan cerita Siti Nurbaya dari sejarah sastra Indonesia. Marah Rusli menulis novel “Siti Nurbaya: Kasih Tak Sampai” pada tahun 1922 dan melalui karya itu, ia membentuk cara pandang banyak orang terhadap kisah cinta tragis antara Siti Nurbaya dan Samsul Bahri.

Dalam cerita tersebut, Marah Rusli menggambarkan Siti Nurbaya sebagai seorang gadis Minang dari keluarga kaya yang terpaksa menikah dengan Datuk Maringgih karena ayahnya memiliki utang. Padahal, Siti telah lama mencintai Samsul Bahri. Benturan antara budaya, adat, dan tekanan ekonomi membuat kisah cinta mereka berakhir tragis. Seseorang meracuni Siti Nurbaya hingga meninggal, sementara Samsul Bahri gugur dalam pertempuran melawan penjajah Belanda.

Baca Juga  √ ISTANA MAIMUN : Kemegahan Warisan Kesultanan Deli yang Abadi di Jantung Kota Medan, Review & Info

Masyarakat mengaitkan bukit ini sebagai tempat peristirahatan terakhir Siti Nurbaya, walau tokohnya hanya fiktif. Meski demikian, warga dan pemerintah Kota Padang menghidupkan legenda ini sebagai bagian dari pariwisata budaya yang kuat dan terus berkembang

Lokasi & Akses

Alamat: Jalan Pabayan, Seberang Palinggam, Padang Selatan, Batang Arau, Kec. Padang Sel., Kota Padang, Sumatera Barat 25134

Google Map : https://maps.app.goo.gl/QmSFZaNENfMhtMM39

Jarak dari Bandara Minangkabau: ± 30 km (± 45 menit berkendara)

Transportasi:

Kendaraan pribadi

Taksi online

Ojek lokal dari pusat kota

Atau berjalan kaki dari kawasan Kota Tua

Daya Tarik Wisata

a. Jembatan Siti Nurbaya – Pemandangan Romantis

Jembatan ini sangat populer saat senja menjelang malam. Lampu-lampu di sepanjang jembatan menyala lembut, menciptakan suasana yang romantis dan syahdu. Banyak anak muda datang ke sini untuk berswafoto, nongkrong, atau sekadar menikmati semilir angin dari laut.

Pemandangan kapal nelayan di Pelabuhan Muaro, gedung-gedung tua bergaya kolonial, dan siluet bukit jadi sajian visual yang luar biasa.

b. Bukit Siti Nurbaya – Hiking Ringan & View Menawan

Untuk mencapai puncak Bukit Siti Nurbaya, pengunjung perlu melakukan trekking ringan selama ±20 menit melewati jalan setapak yang sudah dibangun. Di sepanjang perjalanan, terdapat banyak pepohonan rindang dan sesekali monyet-monyet liar menyapa.

Sesampainya di atas, pengunjung akan disuguhkan panorama Teluk Bayur, Kota Padang, dan Samudera Hindia yang sangat luas. Spot ini juga sangat ideal untuk berfoto.

Fasilitas yang Tersedia

Fasilitas Keterangan
Area Parkir Tersedia di bawah bukit dan sekitar jembatan
Warung & Kafe Ada beberapa warung makanan ringan dan kopi lokal
Toilet Umum Tersedia namun terbatas di sekitar jembatan
Tempat Duduk Ada beberapa kursi di sepanjang jembatan
Papan Informasi Penunjuk arah dan papan sejarah
Spot Foto Banyak titik foto menarik, baik di jembatan maupun bukit

Harga Tiket Masuk & Jam Operasional

Keterangan Biaya
Tiket Masuk Jembatan Gratis
Tiket Masuk Bukit Rp. 5.000 – Rp. 10.000 per orang
Parkir Motor Rp. 3.000
Parkir Mobil Rp. 5.000

Jam Operasional:

  • Jembatan: 24 Jam (bebas dikunjungi kapan saja)

  • Bukit: 06.00 – 18.00 WIB (disarankan naik sebelum sore)

Baca Juga  √ TJONG A FIE MANSION : Jejak Kemegahan Seorang Dermawan Tionghoa di Kota Medan, Review & Info

Tips Berkunjung

  • Gunakan alas kaki yang nyaman jika ingin mendaki bukit

  • Bawa air minum sendiri

  • Hindari berkunjung saat hujan karena jalur bisa licin

  • Waktu terbaik untuk datang: pagi hari atau menjelang sunset

  • Jangan buang sampah sembarangan

Rekomendasi Kuliner Sekitar

Setelah puas menjelajah, Paman Gokil bisa cobain kuliner khas Padang di sekitar kawasan ini:

  • Sate Lokan (kerang) Batang Arau – unik dan lezat

  • Es Durian Ganti Nan Lamo – legendaris di Padang

  • Nasi Sek dan Nasi Pauh Piaman – cita rasa lokal khas ranah Minang

Wisata Sekitar yang Bisa Disambung

  • Kota Tua Padang – deretan bangunan kolonial dan museum

  • Pantai Air Manis – tempat legenda Malin Kundang

  • Museum Adityawarman – eksplorasi budaya Minangkabau

  • Pantai Padang – bersih dan cocok untuk jalan sore

Kesimpulan

Siti Nurbaya Bridge & Bukit Siti Nurbaya bukan hanya sekadar destinasi wisata alam biasa. Tempat ini menyatukan keindahan, sejarah, dan cerita cinta tragis yang menyentuh hati. Jembatannya memberikan pengalaman visual dan suasana romantis, sedangkan bukitnya menawarkan petualangan ringan dengan pemandangan luar biasa.

Buat Paman Gokil dan para pelancong yang ingin merasakan pengalaman wisata yang lengkap—mulai dari foto-foto estetik, kisah legenda, hingga kuliner lokal—tempat ini wajib masuk dalam daftar kunjungan saat ke Padang.

Photo of author

TEAM LIBURAN

Kami adalah komunitas dinamis yang didedikasikan untuk menjelajahi keindahan alam, budaya, dan keunikan destinasi wisata baik yang populer maupun tersembunyi. Kami terdiri dari para petualang, pencinta alam, pecinta sejarah, hingga pemburu kuliner lokal yang bersama-sama membentuk tim eksplorasi yang solid dan penuh semangat.
error: