Bengkulu memang kaya akan pesona alam, dan salah satu yang mulai mencuri perhatian para pelancong lokal adalah Air Terjun Curup Head. Terletak di kawasan yang belum banyak terjamah wisatawan, air terjun ini menyuguhkan pemandangan yang masih sangat alami dan menenangkan.
Buat kamu yang suka petualangan dan menyatu dengan alam, tempat ini adalah pilihan yang sempurna. Suara air yang jatuh dari ketinggian, dikelilingi hutan rimbun, akan membawamu ke suasana damai jauh dari keramaian kota.
Daya Tarik Air Terjun Curup Head
1. Air Terjun Bertingkat yang Eksotis
Air Terjun Curup Head memiliki aliran air bertingkat yang jatuh dengan indah ke kolam alami di bawahnya. Ketinggian dan bentuk tebing yang unik membuatnya sangat fotogenik dan cocok jadi latar foto alam.
2. Lokasi Masih Alami dan Sepi Pengunjung
Karena belum dikelola secara komersial, suasana di sekitar air terjun masih sangat alami. Kamu bisa merasakan sensasi “private waterfall” karena kemungkinan besar kamu akan jadi satu-satunya pengunjung saat datang di hari biasa.
3. Jalur Petualangan Menantang
Untuk mencapai lokasi, pengunjung perlu berjalan kaki melewati jalur hutan kecil dan menyebrangi beberapa aliran sungai kecil. Walaupun sedikit menantang, jalur ini justru jadi daya tarik tersendiri bagi pecinta trekking.
Fasilitas yang Tersedia
Karena lokasi ini masih sangat alami dan belum tersentuh pengembangan besar-besaran, fasilitas yang tersedia masih sangat terbatas.
Warga setempat hanya menyediakan area parkir sederhana, meskipun jaraknya cukup jauh dari lokasi air terjun. Sampai saat ini, pengelola belum membangun toilet umum maupun warung, sehingga pengunjung tidak bisa membeli makanan atau minuman di sekitar lokasi.
Selain itu, pihak terkait belum memasang papan penunjuk arah atau menugaskan petugas wisata di kawasan ini. Oleh karena itu, para pengunjung disarankan membawa perbekalan sendiri dan selalu menjaga kelestarian alam selama berada di area wisata.
Harga Tiket Masuk
Jenis Biaya | Harga |
---|---|
Tiket Masuk | Gratis / Donasi |
Parkir Kendaraan | Rp. 5.000–Rp. 10.000 |
Harga bisa berubah tergantung pengelolaan oleh warga sekitar.
Waktu Terbaik Berkunjung
Datanglah saat musim kemarau agar jalur trekking tidak licin dan debit air tetap jernih. Waktu terbaik adalah pagi hingga siang, saat matahari cukup terang dan suasana masih sejuk.
Hindari datang saat hujan karena jalur bisa sangat licin dan berbahaya.
Cerita dari Pengunjung
Agus (27), traveler dari Curup, menceritakan:
“Air Terjun Curup Head itu tempat paling tenang yang pernah aku kunjungi. Jalurnya memang agak susah, tapi pas sampai lokasi… wow! Seger banget, dan suara airnya bikin lupa semua masalah.”
Pengalaman seperti ini sering dirasakan para petualang yang ingin rehat dari kehidupan kota.
Tips Berkunjung ke Air Terjun Curup Head
- Gunakan sepatu atau sandal gunung yang nyaman dan anti selip
- Bawa makanan, air minum, dan obat pribadi
- Jangan datang sendiri, sebaiknya bersama teman
- Bawa kantong sampah untuk menjaga kebersihan
- Hati-hati saat menyebrangi sungai atau jalan licin
Lokasi dan Akses
Air Terjun Curup Head berada di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Lokasinya memang masih tersembunyi dan belum memiliki akses resmi yang jelas, sehingga rute menuju air terjun ini bisa berbeda-beda tergantung jalur yang kamu pilih.
Alamat: Jl. Raya Curup – Lubuk Linggau No.113, Cahaya Negeri, Kec. Sindang Kelingi, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu 39153
Google Maps: https://maps.app.goo.gl/XqazMwB3YC4CXpbW7
- Gunakan panduan Google Maps dengan keyword “Curup Head Waterfall”
- Tanyakan ke warga lokal atau komunitas pecinta alam di Curup
- Akses menggunakan kendaraan pribadi (motor lebih fleksibel)
Penutup
Air Terjun Curup Head menyuguhkan pesona alam tersembunyi di tengah hutan Bengkulu—tempat yang masih jarang dijamah wisatawan. Meski perjalanan menuju ke sana menuntut tenaga dan kesabaran, alam akan menghadiahkan pemandangan indah yang sepadan dengan usahamu.
Kalau kamu mencari petualangan, ketenangan alam, dan pengalaman baru, Curup Head Waterfall wajib masuk dalam daftar destinasi wisatamu. Jangan lupa bawa kamera, ajak sahabat, dan yang paling penting—tinggalkan hanya jejak kaki, bukan sampah.