Kota Medan bukan hanya pusat ekonomi dan kota multikultural di Sumatera Utara, tetapi juga menyuguhkan harmoni antaragama yang tercermin dalam bangunan-bangunan religi yang ikonik. Salah satunya yaitu Gereja Graha Maria Annai Velangkanni—tempat ibadah umat Katolik yang berdiri megah dengan arsitektur yang tak biasa. Saat pertama kali melihatnya, banyak pengunjung sulit percaya bahwa bangunan bergaya India Dravida ini adalah gereja, bukan kuil Hindu.
Pastor James Bharataputra, seorang imam Jesuit asal India, mendirikan Graha Maria Annai Velangkanni dengan tujuan menghadirkan ruang doa sekaligus pusat ziarah. Ia menggabungkan kesakralan spiritual dengan keindahan estetika. Terletak di Jalan Sakura III, Tanjung Selamat, Medan, gereja ini terus menarik umat dari berbagai penjuru tanah air maupun mancanegara.
SEJARAH DAN ASAL USUL NAMA YANG SARAT MAKNA
Nama “Annai Velangkanni” berasal dari bahasa Tamil dan berarti “Bunda Maria dari Velankanni”. Nama ini merujuk pada penampakan Perawan Maria di kota Velankanni, India Selatan, yang terjadi pada abad ke-16. Umat Katolik India, terutama komunitas Tamil, sangat mengenal dan menghormati peristiwa ini. Gereja di Medan pun dibangun sebagai wujud penghormatan atas devosi tersebut.
Pastor James Bharataputra memegang peranan penting dalam pembangunan gereja ini. Ia terinspirasi untuk membangun rumah doa yang tidak hanya mencerminkan latar budaya India, tetapi juga berfungsi sebagai tempat penyembuhan rohani. Ia memperjuangkan gagasan ini selama bertahun-tahun hingga akhirnya berhasil meresmikan bangunan tersebut pada tahun 2005. Sejak saat itu, gereja ini menjadi salah satu landmark rohani yang paling dikenal di Medan.
KEINDAHAN ARSITEKTUR: SIMBOLISME DI SETIAP DETAIL
Bangunan Graha Maria Annai Velangkanni berdiri menjulang dengan dua lantai utama. Hal yang langsung mencuri perhatian adalah bentuk kubah dan menara yang mengingatkan kita pada arsitektur kuil India. Namun, begitu memasuki bagian dalam, suasana Katolik langsung terasa melalui ikonografi Bunda Maria dan Yesus Kristus yang tersebar di berbagai sudut ruangan.
Setiap elemen arsitektural membawa simbol tersendiri:
- Tangga melingkar menuju gereja utama melambangkan jalan menuju surga.
- Tujuh tiang besar yang menyangga bangunan merepresentasikan Tujuh Sakramen dalam ajaran Katolik.
- Warna emas dan merah mendominasi interior sebagai lambang kemuliaan dan kasih Tuhan.
Gabungan antara warna, bentuk, dan simbol ini menjadikan gereja bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga galeri seni rohani yang membius jiwa.
SUASANA SPIRITUAL DAN PENGALAMAN BATIN
Bagi banyak orang, mengunjungi Graha Maria Annai Velangkanni bukan sekadar wisata religi. Mereka datang untuk mencari kedamaian, penyembuhan, dan kekuatan batin. Suasana sunyi di dalam ruang doa membuat siapa pun yang masuk terdiam dan merenung. Doa-doa lirih, cahaya lilin, dan aroma dupa menambah kesakralan yang jarang ditemui di tempat lain.
Tak sedikit pengunjung yang bersaksi merasakan mukjizat setelah berziarah. Ada yang merasa doanya terkabul, penyakitnya mereda, atau hidupnya menjadi lebih tenang. Hal ini membuat gereja ini dikenal sebagai tempat ziarah penyembuhan rohani, baik oleh umat Katolik maupun non-Katolik.
AKTIVITAS YANG DAPAT DILAKUKAN
Mengunjungi Graha Maria Annai Velangkanni bukan hanya tentang berdoa. Banyak kegiatan menarik yang bisa memperkaya pengalaman spiritual dan budaya Anda:
-
Berdoalah dengan khusyuk di ruang utama yang menghadirkan suasana hening dan damai.
-
Nyalakan lilin permohonan di altar Bunda Maria sebagai bentuk pengharapan pribadi.
-
Ikuti misa yang berlangsung secara rutin dan rasakan nuansa kekhusyukan umat.
-
Abadikan momen dengan berfoto di area luar yang estetik dan penuh warna.
-
Belilah oleh-oleh rohani seperti Rosario dan kartu doa untuk dibawa pulang sebagai kenangan.
TABEL INFORMASI KUNJUNGAN
Informasi | Keterangan |
Lokasi | Jl. Sakura III No.10, Tanjung Selamat, Medan |
Jam Buka | Setiap hari pukul 06.00 – 20.00 WIB |
Tiket Masuk | Gratis (donasi sukarela diterima) |
Area Parkir | Tersedia (mobil & motor) |
Fasilitas | Toko rohani, toilet, aula, ruang doa khusus |
Misa Harian | Ya, sesuai jadwal gereja |
Waktu Terbaik Berkunjung | Pagi hari atau sore menjelang matahari terbenam |
HARMONI ANTARAGAMA YANG MENGAGUMKAN
Salah satu daya tarik Graha Maria Annai Velangkanni adalah keterbukaannya terhadap semua kalangan. Tidak ada batasan agama bagi siapa pun yang ingin berkunjung. Justru, keberagaman menjadi kekuatan spiritual yang hidup di tempat ini. Banyak umat Hindu, Buddha, bahkan Muslim yang datang berkunjung dan menikmati kedamaian tanpa merasa canggung.
Hal ini membuktikan bahwa nilai-nilai ketuhanan sejati dapat melampaui sekat agama formal, dan rumah ibadah bisa menjadi ruang dialog damai.
PERANAN SOSIAL DAN KEGIATAN UMAT
Selain menjadi tempat ibadah, Gereja ini juga menjalankan peran penting sebagai pusat pembinaan rohani dan sosial. Komunitas gereja secara rutin menyelenggarakan berbagai kegiatan, antara lain:
-
Mengadakan retret dan seminar rohani bagi remaja dan orang dewasa.
-
Melaksanakan bakti sosial serta menyediakan layanan pengobatan gratis untuk masyarakat sekitar.
-
Menyelenggarakan pelatihan keterampilan guna memberdayakan anak muda Katolik.
Komunitas gereja menjalankan semua program ini dengan semangat pelayanan yang tulus dan penuh dedikasi.
AKSES DAN LOKASI
Alamat : Jl. Taman Sakura Indah Jl. Sakura III No.7-10, Tj. Selamat, Kec. Medan Tuntungan, Kota Medan, Sumatera Utara 20135
Google Map : https://maps.app.goo.gl/92s9sysDbkLNwSHv9
TIPS BERKUNJUNG
Agar pengalaman berkunjung ke Graha Maria Annai Velangkanni semakin bermakna, perhatikan beberapa tips berikut:
- Berpakaian sopan, terutama jika ingin masuk ke ruang doa utama.
- Datang saat hari biasa untuk suasana yang lebih tenang.
- Hormat terhadap umat yang sedang berdoa.
- Gunakan momen untuk refleksi diri, bukan sekadar foto-foto.
- Bawa donasi sukarela jika ingin membantu pemeliharaan tempat.
PENUTUP: DESTINASI YANG TAK HANYA MENYENTUH MATA, TAPI JUGA HATI
Graha Maria Annai Velangkanni bukan hanya destinasi wisata religi. Ia adalah saksi hidup dari kekuatan iman, karya seni, dan persaudaraan antarbudaya. Bangunannya yang indah memang memanjakan mata, tetapi nilai-nilai spiritual yang terpancar darinya mampu menyentuh hati dan mengubah cara pandang kita terhadap keberagaman.
Mengunjungi tempat ini bukan sekadar agenda perjalanan, tetapi pengalaman jiwa yang menyadarkan kita akan pentingnya cinta, damai, dan doa dalam kehidupan sehari-hari.